Google Translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Kamis, 04 Maret 2010

Studi: Kopi tak Terbukti Ganggu Jantung

Para pencinta kopi bisa berlega hati setelah serangkaian studi yang membuktikan tak adanya kaitan antara kopi dan gangguan detak jantung. Hal itu dipresentasikan pada konferensi American Heart Association di San Fransico, baru-baru ini.

Salah satu penelitian mengungkap, peminum kopi memiliki risiko lebih rendah dirawat di rumah sakit untuk detak jantung abnormal. Penelitian juga tidak membuktikan meminum beberapa cangkir kopi per hari bisa meningkatkan risiko ateroklerosis (atherosclerosis) yaitu pengerasan dinding sel darah yang dapat memicu serangan jantung dan penyakit lainnya.

Bahkan, penelitian mengungkap sisi positif dari kopi yang menunjukkan, zat-zat tertentu selain kafein dalam kopi mampu mengurangi risiko diabetes. Namun, tidak semua laporan dari konferensi itu memberikan berita menyenangkan bagi pecinta kopi. Sebuah laporan menemukan kaitan potensial antara kebiasaan minum kopi dan tekanan darah tinggi. Namun, efeknya dilaporkan tergolong rendah.

Para peneliti menyelidiki tekanan darah dari sekitar 130.054 pasien dari Kaiser Permanente Medical Care Program yang dirawat karena gangguan detak jantung. 

Sekitar dua persen dari pasien tersebut diminta untuk perawatan karena kelainan tertentu. Sebagian besar akibat gangguan atrial fibrillation.

Namun, risiko tersebut 18 persen lebih rendah pada pasien yang meminum empat cangkir kopi atau lebih per hari, dibanding yang tidak meminum kopi. Demikian diungkap Konsultan Senior Progam Kardiologi yang memimpin studi, Dr. Arthur Klatsky.

"Hal itu mungkin saja mengejutkan, karena biasanya kopi membuat sebagian orang merasa gelisah. Namun, tampaknya kami belum siap mengatakan kepada masyarakat sebaiknya mereka minum kopi untuk mencegah gangguan detak jantung," ujarnya.

Sayangnya, penelitian itu tidak memberikan alasan pasti mengapa kopi kemungkinan bisa mengurangi gangguan detak jantung, tambah Arthur.

"Kemungkinan para peminum kopi tersebut memiliki pola makan lebih baik atau berolahraga lebih banyak. Kami tidak bisa mengatakan itu dengan pasti terkait dengan lebih sedikitnya peminum kopi yang mengalami gangguan detak jantung yang butuh perawatan rumah sakit," tuturnya.

Pada intinya, lanjut, Arthur, para peminum kopi tidak perlu menghentikan kebiasaan tersebut karena mereka memiliki masalah detak jantung. "Hanya sebatas itu yang bisa kami katakan," tuturnya.

Penelitian lain yang diikuti oleh lebih dari 3.000 partisipan pria dan wanita selama 20 tahun menemukan tidak adanya kaitan konsumsi kopi dan atherosclerosis pada berbagai jenis etnis serta golongan perokok dan non perokok. Para partisipan itu terdiri dari bukan peminum kopi hingga pecinta kopi yang mengonsumsi hingga empat cangkir per hari.
Red: ririn 
Sumber Berita: healthday
republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klik Me

Assalamu Alaikum

Salam

Agen Herbal

bidvert

Ainul Wafa El Hasya

Falsafah Hidup

Kalender Hijriah

Asmaul Husna

KumpulBlogger

Klik Aja Deh

Tinggal Klik

ppcm

Iklan

Klik ya

IklanQ

Klik Aja Ya

Klik Saya

Flag Counter

AdsenseCamp

Mini PPCM

Klik ya

English Grammar

 

Banner AdsCamp

KutuKutuBuku

KumpulBlogger

PageRank

Ahlan Wa Sahlan

adscamp mini

Live Traffic Map

YM Online

Klik Saya

Klik Saya

Powered By Blogger

Klik Saya

Web Resmi AdsCamp

AlexaRank

Minie

Share

w3c-html

Wafa Dot Com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template