Cukup unik organisasi yang baru dibentuk di Mesir ini. Sejumlah pria mendirikan sebuah organisasi yang ditujukan untuk melindungi mereka dari 'tirani' perempuan. Organisasi ini diperuntukkan bagi para suami yang diceraikan istrinya.
Keberadaan organisasi ini menyusul dikeluarkannya UU Perceraian Tanpa Syarat (Khol'a) tahun 2000 yang memungkinkan istri menceraikan suaminya jika suami melepaskan hak-hak finansialnya, demikian dilansir Kippreport, Kamis (10/12/2009).
"Undang-undang perceraian tanpa syarat (Khol'a) telah menjadi pedang yang tergantung di atas kepada laki-laki. Sekarang lelaki menjadi satu-satunya pihak yang membutuhkan organisasi untuk melawan tirani perempuan atas hak mereka (laki-laki)," ujar pendiri Organisasi Suami yang Diceraikan Istri, Abdul-Rahman Hamed.
Hamed menambahkan, lelaki telah kehilangan jati dirinya karena UU tersebut. Dijelaskan Hamed, di masa lalu, seorang lelaki selalu lebih unggul. Sekarang perempuan dapat bertindak sebagai rekannya. Ketika seorang suami mengancam akan menceraikan istrinya, maka sekarang perempuan pun dapat melakukan hal yang sama. "Bisa jadi para perempuan menceraikan suaminya tanpa sepengetahuan suami," jelasnya.
Tidak disangka, hingga kini 1.000 pria telah bergabung dalam organisasi tersebut. Beberapa di antaranya, lanjut Hamed, adalah selebriti.
"Banyak anggota kita adalah publik figur tetapi saya tidak dapat menyebutkan nama mereka. Ada juga laki-laki dari beberapa profesi, seperti dokter, insinyur, pengusaha, aktivis HAM," ucapnya.
(detik/amd/iy)
Keberadaan organisasi ini menyusul dikeluarkannya UU Perceraian Tanpa Syarat (Khol'a) tahun 2000 yang memungkinkan istri menceraikan suaminya jika suami melepaskan hak-hak finansialnya, demikian dilansir Kippreport, Kamis (10/12/2009).
"Undang-undang perceraian tanpa syarat (Khol'a) telah menjadi pedang yang tergantung di atas kepada laki-laki. Sekarang lelaki menjadi satu-satunya pihak yang membutuhkan organisasi untuk melawan tirani perempuan atas hak mereka (laki-laki)," ujar pendiri Organisasi Suami yang Diceraikan Istri, Abdul-Rahman Hamed.
Hamed menambahkan, lelaki telah kehilangan jati dirinya karena UU tersebut. Dijelaskan Hamed, di masa lalu, seorang lelaki selalu lebih unggul. Sekarang perempuan dapat bertindak sebagai rekannya. Ketika seorang suami mengancam akan menceraikan istrinya, maka sekarang perempuan pun dapat melakukan hal yang sama. "Bisa jadi para perempuan menceraikan suaminya tanpa sepengetahuan suami," jelasnya.
Tidak disangka, hingga kini 1.000 pria telah bergabung dalam organisasi tersebut. Beberapa di antaranya, lanjut Hamed, adalah selebriti.
"Banyak anggota kita adalah publik figur tetapi saya tidak dapat menyebutkan nama mereka. Ada juga laki-laki dari beberapa profesi, seperti dokter, insinyur, pengusaha, aktivis HAM," ucapnya.
(detik/amd/iy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar